Prestasi belajar mempunyai dua
kata yang berbeda, yakni prestasi dan belajar. Dalam KBBI prestasi adalah hasil
yang telah dicapai, sedangkan belajar memiliki arti berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Jadi secara umum prestasi belajar merupakan si pelaku
belajar dalam usahanya untuk mengadakan perubahan berkat pengalaman dan
pelatihan, sehingga mendapatkan pengetahuan baru, konsep dan keterampilan serta
terbentuknya sikap yang baru.
Teori-teori belajar:
1.
Teori Belajar Ilmu Jiwa Daya
Dalam diri
manusia terdapat jiwa daya yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, seperti
daya ingat, daya serap ilmu, daya berpikir dan sebagainya. Otak manusia
memiliki berbagai daya yang perlu dilatih dengan baik.
2.
Teori Belajar Gestalt
Manusia
merupakan keseluruhan individu yang bertindak dan berfikir. Jadi keseluruhsn
itu dipandang lebih berarti dari pada bagian-bagian yang sifatnya khusus.
3.
Teori Belajar Asosiasi
Dalam proses
belajar harus dimulai dari bagian-bagian khusus baru dijumlahkan menjadi
keseluruhan. Teori ini berlainan dengan teoi Gestalt.
4.
Teori Belajar FB Skinner
Dalam
pembelajaran diperlukan adanya ketepatan dalam memberikan stimulus kepada
siswa, sehingga siswa dapat merespon dengan tepat sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh guru. Ikatan stimulus dan respon yang kuat disebut dengan reinforcement.
5.
Teori Belajar Thorndike
Kegiatan problem solving atau pemecahan masalah. Dari percobaan Thorndike
melahirkan tiga hukum:
a.
Low of
effect atrinya sesuatu akan cenderung diulangi lagi apabla menyenangkan.
b.
Low of
execise adalah kondisi yang mempererat antara stimulus dengan espon melalui
latihan.
c.
Low of
readiness, dalam menerima pelajaran, kesiapan berpengaruh lemah atau
kuatnya stimulus dengan respon.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara
lain:
1.
Faktor internal, kondisi diri si pelaku belajar
yang meliputi psikis dan kondisi fisik misalnya cemas, kurang percaya diri,
sehat, sakit dan lainnya.
2.
Faktor Eksternal, segala sesuatu yang berada
diluar diri si pelaku belajar, berupa orang-orang yang berada di sekitarnya dan
sesuatu yang berada di sekelilingnya tapi bukan manusia, contohnya: suhu,
cuaca, udara, kebisingan dan lain-lain.
Adapun pendapat lain datang dari
Sumardi Suryabrata yang membagi faktor-faktor ke dalam empat bagian:
Ø
Bahan atau alat yang dipelajari
Ø
Faktor lingkungan
Ø
Faktor instrument (prasarana penunjang)
Ø
Kondisi individu belajar, baik fisik maupun
psikologis
Pada pelajaran bahasa Indonesia
di semua jenjang pendidikan diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuannya
dari segi berbahasa. Prestasi belajar yang berkaitan dengan pelajaran bahasa
Indonesia seperti puisi, mendongeng, pidato, khotbah, cerpen, drama, pementasan
musik dan banyak lagi lainnya.
Pembahasan tentang pendidikan di dalam Islam,
tentu tidak terlepas dari pembahasan mengenai bahasa Arab. Hal ini karena
sumber utama agama Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits keduanya menggunakan
bahasa Arab. Kemudian dalam posisinya sebagai bahasa Al Qur’an dan Al Hadits,
tentunya bahasa Arab menjadi salah satu yang harus dipelajari, dikuasai atau
minimal dipahami oleh seorang muslim agar ia dapat memahami hukum-hukum dari
syariat Islam dengan baik tanpa menyimpang dari makna yang ada dalam Al Qur’an
dan Al Hadits. Tentang pentingnya belajar bahasa Arab, maka Umar bin Khattab Radhiyallohu
‘Anhu berkata: “Belajarlah bahasa Arab, karena sesungguhnya
bahasa Arab itu adalah bagian dari agama kalian”.
Bahasa Arab dan Al Qur’an merupakan dua unsur yang tidak
dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, dimana bahasa Al
Qur’an adalah bahasa Arab. Hal ini telah Allah tegaskan di dalam firman-Nya
yang berbunyi: ”Dan demikianlah Kami wahyukan (Al Qur’an) kepadamu
dalam bahasa Arab”. (QS. Asy Syura’ : 7). Maka untuk bisa menguasai isi Al
Qur’an, seseorang harus mengetahui bahasa Arab dengan baik. Dengan mempelajari
Al Qur’an inilah seorang muslim bisa mengetahui tentang hukum-hukum mengenai sholat,
zakat, do’a, dan amalan-amalan ibadah lainnya yang bisa menjadi media untuk
berkomunikasi dengan Rabb-Nya. Berikut ini surat Asy syura: 7
Daftar
Referensi
Ali Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1991)
Hamalik
Oemar, Metode Belajaar dan Kesulitan
Belajar, (Jakarta: PT Tarsito)
Suryabrata
Sumardi, Psikologi Belajar I, (Yogyakarta:
Roko Press, 1969)
Suryabrata
Sumardi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada 1998)
http://smartshareilmu.blogspot.com/2013/05/ayat-ayat-dan-hadis-tentang-keutamaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar