A
|
nak berkebutuhan khusus adalah
anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan
anak pada umumnya. Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang
dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu
menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.
Klasifikasi dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus
1.
Anak
dengan kelainan penglihatan (tuna netra)
a. Melakukan
interaksi dengan lingkungan dengan cara menyentuh atau mendengarkan objeknya.
b. Suka
mengulang-ulang gerakan tertentu, sepeti menggosok-gosokan mata.
c. Memiliki
gerakan yang kaku.
2.
Anak
dengan kelainan pendengaran dan bicara (tuna rungu wicara)
a. Mengalami
hambatan dalam mendengar dan berbicara, bahkan pada anak tuna rungu total
(tuli) cenderung tidak dapat berbicara.
b. Kekurangan
dalam penerimaan informasi yang bersumber dari pendengaran yang berpengaruh
terhadap kemampuan verbal.
c. Mengalami
kesulitan dalam penyesuaian sosialnya, sehingga terkesan tidak ekslusif.
3.
Anak
dengan kelainan perkembangan kemampuan (tuna grahita)
a. Mengalami
hambatan perkembangan intelegensi, mental, emosi, social dan fisik.
b. Tidak
dapat mengatur diri sendiri.
c. Mempunyai
masalah kesehatan fisik.
d. Kurang
mampu untuk berkomunikasi.
4.
Anak
dengan kelainan kondisi fisik dan motorik (tuna daksa)
a. Mengalami
kelainan pada tulang, persendian dan saraf penggerak otot-otot tubuhnya.
b. Gerakannya
kurang kuat.
c. Berjalan
dengan langkah yang jauh dan mudah jtuh.
5.
Anak
dengan kelainan perilaku maladjustment (tuna
laras)
a. Sering
membuat keonaran dan perilaku criminal.
b. Mempunyai
masalah-masalah belajar.
c. Ketidakmampuan
membangun hubungan antar teman.
6.
Anak
dengan kelainan autism
a. Ketidakmampuan
berbahasa akibat adanya cedera otak.
b. Sukar
berkomunikasi dan kurang mampu memahami percakapan orang lain.
c. Memiliki
keterbelakangan mental.
d. Mudah
marah bila ada perubahan yan dilakukan di tempat ia berada.
7.
Anak
hiperaktif
a. Selalu
bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
b. Sering
mengganggu temannya.
c. Sulit
berkosentrasi.
8.
Anak
dengan kesulitan belajar
a. Kelainan
yang terjadi berkaitan dengan factor psikologis sehingga mengganggu kelancaran
berbahasa, saat bicara atau menulis.
b. Umumnya
bukan pendengar yang baik, untuk berpikir, berbicara, membaca, menulis dan
perhitungan matematis.
c. Mendapatkan
hambatan dari factor lingkungan, budaya dan ekonomi.
9.
Anak
dengan kelainan perkembangan ganda (tuna granda)
a. Mencangkup
hambatan neorologis.
b. Terjadi
kombinasi kelainan pada dirinya.
c. Kelainan
terjadi secara terus-menerus.
Pendidikan Inklusi
Merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan anak-anak
berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal dalam suatu tempat belajar. Menurut
Hildegun Olsen, pendidikan inklusi adalah sekolah harus mengakomodasi semua
anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, social emosional, linguistic atau
kondisi lainnya.
Tujuan pendidikan inklusi menurut Raschake dan Bronson terbagi menjadi
4, yaitu:
1.
Bagi anak berkebutuhan khusus
a.
Anak akan merasa menjadi bagian dari masyarakat
umum.
b.
Meningkatkan harga diri anak.
c.
Memperoleh kesempatan untuk belajar dan menjalin
persahabatan bersama teman yang sebaya.
2.
Bagi pihak sekolah
a.
Memperoleh pengalaman untuk mengelola berbagai
berbagai perbedaan dalam satu kelas.
b.
Mengembangkan apresiasi bahwa setiap anak
memilik keunikan dalam kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya.
c.
Meningkatkan kepekaan terhadap keterbatasan
orang lain dan rasa empati pada keterbatasan anak.
3.
Bagi guru
a.
Membantu guru untuk menghargai perbedaan pada
setiap anak dan mengakui bahwa anak tersebut juga memiliki kemampuan.
b.
Menciptakan kepedulian bagi setiap guru terhadap
pentingnya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
c.
Guru akan merasakan tanatngan untuk menciptakan
metode-metode baru dalam pembelajaran dan pengembangan kerjasama untuk
menelesaikan masalah.
4.
Bagi Masyarakat
a.
Meningkatkn kesetaraan social dan kedamaian
dalam masyarakat.
b.
Mengajarkan setiap masyarakat tentang proses
demokrasi
c.
Membangun rasa saling mendukung dan saling butuh
antar anggota masyarakat.
Berikut ini merupakan anak berkebutuhan khusus yang mampu berprestasi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar