Senin, 01 Juni 2015

Anak Berkebutuhan Khusus

A
nak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Menurut Heward, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.

Klasifikasi dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus
1.       Anak dengan kelainan penglihatan (tuna netra)
a.       Melakukan interaksi dengan lingkungan dengan cara menyentuh atau mendengarkan objeknya.
b.      Suka mengulang-ulang gerakan tertentu, sepeti menggosok-gosokan mata.
c.       Memiliki gerakan yang kaku.

2.       Anak dengan kelainan pendengaran dan bicara (tuna rungu wicara)
a.       Mengalami hambatan dalam mendengar dan berbicara, bahkan pada anak tuna rungu total (tuli) cenderung tidak dapat berbicara.
b.      Kekurangan dalam penerimaan informasi yang bersumber dari pendengaran yang berpengaruh terhadap kemampuan verbal.
c.       Mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosialnya, sehingga terkesan tidak ekslusif.

3.       Anak dengan kelainan perkembangan kemampuan (tuna grahita)
a.       Mengalami hambatan perkembangan intelegensi, mental, emosi, social dan fisik.
b.      Tidak dapat mengatur diri sendiri.
c.       Mempunyai masalah kesehatan fisik.
d.      Kurang mampu untuk berkomunikasi.

4.       Anak dengan kelainan kondisi fisik dan motorik (tuna daksa)
a.       Mengalami kelainan pada tulang, persendian dan saraf penggerak otot-otot tubuhnya.
b.      Gerakannya kurang kuat.
c.       Berjalan dengan langkah yang jauh dan mudah jtuh.

5.       Anak dengan kelainan perilaku maladjustment (tuna laras)
a.       Sering membuat keonaran dan perilaku criminal.
b.      Mempunyai masalah-masalah belajar.
c.       Ketidakmampuan membangun hubungan antar teman.

6.       Anak dengan kelainan autism
a.       Ketidakmampuan berbahasa akibat adanya cedera otak.
b.      Sukar berkomunikasi dan kurang mampu memahami percakapan orang lain.
c.       Memiliki keterbelakangan mental.
d.      Mudah marah bila ada perubahan yan dilakukan di tempat ia berada.

7.       Anak hiperaktif
a.       Selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
b.      Sering mengganggu temannya.
c.       Sulit berkosentrasi.

8.       Anak dengan kesulitan belajar
a.       Kelainan yang terjadi berkaitan dengan factor psikologis sehingga mengganggu kelancaran berbahasa, saat bicara atau menulis.
b.      Umumnya bukan pendengar yang baik, untuk berpikir, berbicara, membaca, menulis dan perhitungan matematis.
c.       Mendapatkan hambatan dari factor lingkungan, budaya dan ekonomi.

9.       Anak dengan kelainan perkembangan ganda (tuna granda)
a.       Mencangkup hambatan neorologis.
b.      Terjadi kombinasi kelainan pada dirinya.
c.       Kelainan terjadi secara terus-menerus.

Pendidikan Inklusi
Merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal dalam suatu tempat belajar. Menurut Hildegun Olsen, pendidikan inklusi adalah sekolah harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, social emosional, linguistic atau kondisi lainnya.
Tujuan pendidikan inklusi menurut Raschake dan Bronson terbagi menjadi 4, yaitu:
1.       Bagi anak berkebutuhan khusus
a.       Anak akan merasa menjadi bagian dari masyarakat umum.
b.      Meningkatkan harga diri anak.
c.       Memperoleh kesempatan untuk belajar dan menjalin persahabatan bersama teman yang sebaya.
2.       Bagi pihak sekolah
a.       Memperoleh pengalaman untuk mengelola berbagai berbagai perbedaan dalam satu kelas.
b.      Mengembangkan apresiasi bahwa setiap anak memilik keunikan dalam kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya.
c.       Meningkatkan kepekaan terhadap keterbatasan orang lain dan rasa empati pada keterbatasan anak.
3.       Bagi guru
a.       Membantu guru untuk menghargai perbedaan pada setiap anak dan mengakui bahwa anak tersebut juga memiliki kemampuan.
b.      Menciptakan kepedulian bagi setiap guru terhadap pentingnya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
c.       Guru akan merasakan tanatngan untuk menciptakan metode-metode baru dalam pembelajaran dan pengembangan kerjasama untuk menelesaikan masalah.
4.       Bagi Masyarakat
a.       Meningkatkn kesetaraan social dan kedamaian dalam masyarakat.
b.      Mengajarkan setiap masyarakat tentang proses demokrasi

c.       Membangun rasa saling mendukung dan saling butuh antar anggota masyarakat.

Berikut ini merupakan anak berkebutuhan khusus yang mampu berprestasi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar