Senin, 25 Mei 2015

Psikologi Pendidikan Mengenai Emosi

Menurut KBBI, emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut di waktu singkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis. Sedangkan pernyataan lainnya adalah keadaan dalam diri individu pada satu waktu sebagai adanya peristiwa yang pada umumnya berasal dari luar dirinya. (Walgito,1997)

Jenis-jenis  emosi pada manusia umumnya ada enam, yakni marah, sedih, menangis, tertawa, senyum dan malu. Beberapa faktor yang mempengaruhi emosi antara lain:

1.      Pola Asuh Orangtua

Pola asuh orangtua sangat bervariatif. Ada pola asuh yang otoriter, memanjakan, acuh tak acuh, dan ada pula yang penuh kasih sayang.

2.      Pengalaman Traumatik

Kejadian mas lalu yang memberikan kesan traumatis. Akibat rasa takut dan sikap waspada terhadap linngkungan seumur hidupnya.

3.      Tempramen

Yaitu keadaan hati yang mencirikan kehidupan emosianl seseorang. Tentramen merupakan bawaan ssejak lahir, namun tidak jarang karena pengaruh besar lingkungan.

4.      Jenis Kelamin

Secara otomatis emosi antara laki-laki dengan perempuan berbeda, karena gejala ataupun masalah dalam diri  laki-laki dan perempuan memiliki perbedaaan.

5.      Usia

Kematangan usia seseorang akan mempengaruhi tingkat kematangan fisiologisnya. Semakin bertambahnya usia mengakibatkan penurunan pengaruh emosional seseorang.

6.      Perubahan Jasmani

Ialah perubahan hormon-hormon yang mulai berfungsi sesuai dengan jenis kelamin masing-masing, Seperti perubahan kulit wajah yang semula bersih menjadi jerawat.

7.      Perubahan Interaksi dengan Teman Sebaya

Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan. Pada usia anak-anak dan remaja membutuhkan sebuah perkumpulan.

Nilai, menurut Spranger adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai dan kesejahteraan.

Moral, ajaran tentang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak dan kewajiban. Morla berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang benar dan yang salah.

Sikap, suatu tindakan seseorang akibat suatu permasalahan. Sikap tidak identik dengan respon dalam bentuk perilaku, tidak juga dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan melalui konsistensi perilaku yang dapat diamati.

Teori pengembangan moral menurut Lawrence Kohlberg:

Prakonvensional, pada tingkat ini anak tidak memperhatikan internalisasi nilai-nilai moral, penalara moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman eksternal.

Konvensional, seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak menaati standar-standar (internal) orang lain, seperti orang tua atau masyarakat.

Pascakonvensional, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Seorang mengenalkan tindakan moral alternatif, menjajakipilihan-pilihan dan kemudian memutuskan berdasaarkan suatu kode moral pribadi.

        Setelah materi psikologi pendidikan mengenai emosi ini selesai, ada ayat al Quran berkaitan dengan emosi. Dari beberapa ayat, salah satunya surah al Baqarah: 155.
Maksud dalam ayat ini menganjurkan kita agar tetap berbahagia dalam kondisi apapun, juga termasuk kondisi sedang dilanda masalah. Ayat ini juga jelas bahwa ada nilai emosi yakni, bentuk kematangan mengatur emosi diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar